ARTIKEL MAULID
Mengambil Ibroh Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Perayaan maulid Nabi, pertama kali yang merayakan di Dinasti Bani Ayyub adalah Shalahuddin al-Ayyubi, sultan Mesir yang memerintah pada 570-590 Hijriah atau 1174-1193 Masehi dengan daerah kekuasaan yang membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. Ketika itu dunia Islam tengah terlibat dalam perang salib berhadapan dengan bangsa Eropa, terutama bangsa Perancis, Jerman, dan Inggris. Pada 1099 , pasukan gabungan eropa berhasil merebut Yerusalem dengan mengubah Masjid Al-Aqsha menjadi gereja. Ketika itu dunia Islam seperti kehilangan semangat jihad dan ukhuwah, sebab secara politis terpecah belah dalam beberapa kerajaan dan kesultanan meskipun khalifahnya satu, yaitu Khalifah Bani Abbas di Baghdad, Iraq.
Ternyata, peringatan Maulid Nabi yang digagas oleh Shalahuddin al-Ayyubi mampu menggelorakan semangat jihad kaum muslim dalam menghadapi serangan agresi Barat dalam Perang salib. Shalahuddin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga Yerusalem berhasil direbut pada 583 H atau 1187 M.
Sesuai dalam Al-Qur’an surat surat ke 17 (surat Al-Isra’) ayat 16 yang artinya :
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
dan di dalam Al-Qur’an surat ke 17 (surat Al-Isra’) ayat 58 yang artinya :
“Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh).”
Serta di dalam Al-Qur’an surat ke 8 (surat Al-Anfaal) ayat 52 yang artinya :
“(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”
Begitu juga didalam hadits yang diriwatkan
Abu Hurairah berkata, “Nabi bersabda, ‘Tidak akan tiba hari kiamat sehingga ilmu pengetahuan (agama) dilenyapkan, banyak gempa bumi, masa saling berdekatan (semakin singkat), banyak timbul fitnah, banyak huru-hara yaitu pembunuhan, hingga harta benda melimpah ruah di antara kamu.”
(Hadits Riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Daud)
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.”
Jika pada masa Sultan Sholehuddin Al Ayyubi perjuangan ummat islam adalah mengahadapi musuh dengan mengangkat senjata, mala sebaliknya orang muslim pada masa sekarang dihadapkan dengan adanya bukti dari isu yang di sampaikan oleh mereka (orang non islam) yang bahayanya banyak sekali terhadap masyarakat, khusunya mereka yang tergolong pengetahuan agamanya sangat rendah, yang tanpa disadari keimannya menjadi lemah, kenyakinan kepada agama sedikit luntur apalagi dengan maraknya banjir yang terjadi disana-sini pada musim penghujan, mereka sedikit resah kiamat akan terjadi pada tahun 2012, ditambah dengan adanya SMS yang memberi kesan seakan-akan kiamat akan benar-benar terjadi serta ramalan dari dunia maya yang ramai di semarakkan disitus-situs internet .
Oleh karena itu, sangatlah pantas bagi kita untuk selalu memperingati kelahiran beliau sebagai bentuk syukur dan terima kasih yang dalam kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang agung dengan lahirnya Rasulullah SAW.”man ahabbani fahuwwa ma’i fil-jannah” (al-hadits).
َ lوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَـهُ إِنَّ المُحِبَّلِمَنْ أَحَبَّ مُطِيْـعُ
Jikalau cintamu kepadanya tulus murni, niscaya engkau akan mentaatinya.
Karena sesungguhnya orang yang mencintai akan patuh terhadap orang yang dicintainya
Komentar